Pengarusutamaan pembangunan ekonomi wilayah perlu tetap disinkronkan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan petani, serta lebih diarahkan pada optimalisasi produk pertanian dan pengembangan produk turunannya (Gambar 1). Komoditas unggulan daerah dapat dikembangkan agar karakteristik wilayah perdesaan tetap berbasis pertanian. Penerapan konsep blue economy perlu dikembangkan dengan kombinasi antara kreatifitas dan inovasi. Pauli (2010) menyatakan bahwa dengan pengembangan 100 inovasi, blue economy dapat membuka 100 juta lapangan pekerjaan baru. Hasil pertanian lahan sawah berupa padi dapat membuka banyak usaha turunan.
Pemanfaatan produk turunan penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan limbah. Diharapkan, hal ini dapat turut mengurangi tingkat konversi lahan sawah. Penerapan pengolahan limbah pertanian menjadi jerami terfermentasi telah dilakukan oleh Kelompok Tani Jatikersa di Desa Cicurug, Kabupaten Majalengka. Limbah pertanian berupa jerami padi dan jagung difermentasi menggunakan biostater hasil pengkajian BPTP Jawa Barat (Nurhati et al. 2006).
Sistem usahatani tanaman-ternak merupakan solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan kekurangan hijauan rumput pakan ternak dengan memanfaatkan limbah pertanian berupa jerami padi dan jagung melalui pengolahan untuk meningkatkan nilai nutrisinya. Pengolahan limbah pertanian dapat dilakukan dengan beberapa cara, namun yang paling mudah dilakukan oleh petani adalah melalui fermentasi jerami secara aerob (Gustian et al. 2007). Pemanfaatan limbah sekam lainnya menurut Kartono et al. (2014) sangat cocok untuk pengembangan industri gasifikasi yang memiliki nilai tambah yang jauh lebih baik daripada hanya sekedar sebagai bahan bakar langsung.